entire book of Ihya Ulumuddin into four parts. First , al-Ghazali discusses matters relating to worship, then al-Ghazali describes it in ten notes, about knowledge, principles of belief,
Ihya Ulumuddin (Arab: إحياء علوم الدين, Penghidupan Ilmu Agama) ialah sebuah kitab yang dikarang oleh Abu Hamid al-Ghazali (Imam Al-Ghazali) pada abad ke-11. Kitab ini dianggap sebagai karya utama beliau dan dikira sebagai pengenalan seorang yang beriman kepada Tuhan. Latar belakang
Selain itu, dalam Serat Centhini juga disebut kitab tasawuf yang merupakan dasar ajaran “Kesempurnaan Hidup” yang menjadi puncak ilmu makripat Jawa, diantaranya Ulumuddin, Adkia, dan Kitab Insan Kamil. Kita dengan sangat mudah mengidentifikasi Ulumuddin sebagai nama Arab kitab “Ihya’ Ulumuddin” karya masterpiece Hujjatul Islam Al
Kitab ini merupakan hasil perenungan yang mendalam dari Imam Ghazali tentang berbagai hal, khususnya tentang pensucian hati. Seorang ulama besar lainnya al-Imam an-Nawawi pernah berkata: “Jika semua kitab Islam hilang, dan yang tersisa hanya kitab Ihya’ Ulumuddin maka ia mencukupi semua kitab yang hilang itu.”. Mutiara Hikmah Imam Ghazali:
Keagungan Kitab Ihya' Ulumuddin Siapakah yang tidak mengenal kitab Ihya Ulumuddin karya imam al-Ghazali ? namanya sahaja sudah tidak asing di telinga kaum muslimin, dan dibaca umat muslim dengan
Al-Ihya merupakan kitab yang membahas tentang kaidah dan prinsip dalam menyucikan jiwa ( Tazkiyatu n Nafs ) yang membahas perihal penyakit hati, pengobatannya, dan mendidik hati.
. 495 384 66 66 375 39 466 345
cerita dalam kitab ihya ulumuddin